Kamis, 31 Maret 2016

MENGAPA MEMPELAJARI AKUNTANSI INTERNASIONAL?

A. Akuntansi Internasional

Perkembangan akuntansi internasional semakin cepat dan perhatian profesi akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi internasional ini.
Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign subsidiary. Konsep ini paling tua. Disini dianggap bahwa akuntansi internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada di berbagai Negara.
Kedua, konsep comparative atau international accounting yang menekankan pada upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai Negara. Di sini menyangkut pengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan, pengakuan terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing Negara, dan kemampuan untuk mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan keuangan. Umumnya pengertian international accounting adalah menggunakan konsep comparative accounting ini.
Ketiga, universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau konsep di mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk didalamya teori dan prinsip akuntansi yang berlaku disemua Negara. Ini merupakan tujuan akhir dari international accounting.
Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai berikut.
Mencakup semua perbedaan prinsip, metode dam standar akuntasi semua Negara. Termasuk didalamnya prinsip akuntasi (GAAP) yang yang ditetapkan di tiap Negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua Negara jika mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan hukum.
Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah :
  1. Relativisme budaya
  2. Relativisme bahasa
  3. Relativisme politik dan sipil
  4. Relativisme ekonomi dan penduduk
  5. Relativisme hukum dan pajak
Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem palaporan dan pengungkapan di masing-masing Negara sehingga menimbulkan beberapa perbedaan antara satu Negara dengan Negara lain. Dengan demikian, diperlukan akuntansi internasinal. Belkaoui (1976) mengemukakan adanya relativisme agama dalam akuntansi khususnya agama islam yang memiliki sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak juga pada laporan keuangannya. Antara bank konvensional dan bank islam, ada beberapa perbedaan prinsipil seperti masalah pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan syariah, produk dana pihak ketiga, pembiayaan yang boleh dilakukan zakat dan sebagianya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format laporan akuntansi antara akuntansi konvesional dan akuntansi islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga usul, yaitu sebagai berikut :
  1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder.
  2. Single-Domicile reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut standar dari domisili perusahaan tersebut.
  3. Laporan keuangan disusun menurut standar internasional.
Perkembangan akuntansi internasional ini sangat didorong oleh keberadaan lembaga internasional yang memberikan perhatian terhadap perkembangan profesi ini secara internasional, khususnya upaya mengharmonisasikan standar akuntansi. Beberapa lembaga internasional dapat dikemukakan sebagi berikut :
  1. Accounting Internasional Study Group (AISG). Organisasi ini didirikan oleh tiga Negara: Amerika, Inggris, dan Kanada. Group ini berupaya mengkaji praktik akuntansi dan auditing di ketiga Negara tersebut. Sampai saat ini group ini telah melahirkan berbagai studi yang sangat bermanfaat bagi perkembangan akuntansi internasional.
  1. International Congress of Accountant (ICA) didirikan pada tahun 1904 dengan tujuan meningkatkan konsultasi dan pertukaran ide antara akuntan di berbagai Negara.
  1. International Coordination Committee for the Accounting Profession (ICCAP).
    Pada tahun 1972 ICCAP ini dibentuk, lembaga ini didirikan untuk mempelajari kode etik profesi, pendidikan, dan latihan, dan struktur organisasi akuntansi regional. Pada tahun 1976 ICCAP dilebur dan manjadi Onternational Federation of Accounting Committee (IFAC).
  1. International Federation of Accountant (IFAC). Federasi ini dibentuk dengan tujuan:
  • Menyusun norma pemeriksaan akuntansi internasional.
  • Menyusun kode etik profesi.
  • Menyusun program pendidikan profesi akuntan.
  • Mengembangkan dan menilai tehnik dan prosedur akuntansi manajemen dan manajemen keuangan.
  • Melakukan riset untuk membantu perkembangan praktik akuntan public.
  • Meningkatkan hubungan dengan para pemakai laporan keuangan lainnya seperti pekerja, kreditor, pemerintah dan sebagainya.
  • Mendorong pembentukan organisasi regional.
  • Menerbitkan News letter IFAC.
  • Membantu menyebarkan literature akuntansi melalui berbagai publikasi.
  • Melaksanakan kongres internasional akuntan setiap lima tahun sekali
  • Perluasan keanggotaan organisasi IFAC.
Komite International Auditing Practices Committee (IAPC) merupakan komite yang paling aktif. Pada tahun 1973 kemudian dibentuk Internasional Accounting standard Committee (IASC) dengan tujuan :
  1. Merumuskan dan mempublisir standar akuntansi yang berlaku secara internasional.
  2. Mengupayakan harmonisasi peraturan, standar akuntansi dalam pemyajian laporan keuangan.
  1. Beberapa organisasi akuntan regional juga telah banyak memberikan sumbangan bagi perkembangan akuntansi internasional seperti :
  • Organisasi PBB (UNO, United Nation Organization).
  • International Monetery Fund (IMF) dan World Bank.
  • Organization for Economic and Cooperative Development (OECD).
  • Confederation of Asia and Pasific Accountant (CAPA).
  • Asean Federation of Accountant (AFA).
  • Japan Accounting Association (JAA).
  • African Accounting Council (AAC).
  • Union European Accountants (UEA).
  • Association of Accountancy Bodies in West Africa (ABWA).
  • Association Interamaricana de Contabilidad (AIC).
  • Nordic Federation of Accountan (NFA).
  • European Accounting Association (EAA).
  • Arab Society of Certified Accountants (ASCA).
  • Union Europeenne des Expert Comptables de la CEE (The study Group).
  • Inter American Accounting Conference (IAAC).
  • Asean Association of Academic Accountants (AAAA).
  • Beberapa kantor akuntan public besar yang dikenal dengan big six atau sebelum merge disebut big eight, Arthur Anderson & Co, Arthur Young & Co, Coopers & Lybrand, Deloitte Haskins & sells, Peat Marwick, Mitchell & Co, Price
    Waterhouse, Touche Ross & Co, dan Whinney Murray Ernst and Ernst.
  1. International Forum on Accountancy Development (IFAD). Lembaga ini didirikan oleh IFAC bersama the big 5 kantor akuntan dunia. IFAD bertujuan untuk membentuk arsitektur keuangan global.
  1. Beberapa profesi akuntansi juga telah banyak andilnya dalam pengembangan akuntansi internasional seperti :
  • American Accounting Association (AAA).
  • American Institute of Certified Public Accountant (AICPA).
  • Institute of Management Accountant (IMA).
  • Association of Uiversity Instructors in accounting (AUIA).
  • Canadian Association of Academic Accountants (CAAA).
  • Financial Executive Institute (FEI).
  • Fianacial Analyst Federation (FAF).
  • Institute of Internal Auditor (IAA).
  • The Institute of Chartered Accountants if England and wales (ICAEW).
Beberapa isu yang menjadi topik akuntansi internasional ini antara lain adalah:
  1. Akuntansi untuk transaksi mata uang asing
  2. Manajemen risiko valuta asing seperti: future trading, swap, contracts
  3. Pengungkapan penjabaran mata uang asing
  4. Akuntansi inflasi
  5. Akuntansi perpajakan
  6. Transfer pricing
  7. Laporan konsolidasi
  8. Information control system
  9. Performance evaluation
  10. Investment planning
Upaya organisasi internasional ini ditujukan untuk mengharmonisasikan praktik akuntansi dan auditing di tingkat internasional terus berjalan dan membuahkan hasil. Indonesia yang tidak bisa melepaskan diri dari arus perkembangan akuntansi internasional mestinya harus ikut dalam mainstream perkembangan ini.
B. Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu: dengan pertimbangan dan secara empiris.
Ada 4 (empat) pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sistem Akuntansi Internasional
Seperti halnya dunia bisnis pada umumnya, praktik-praktik akuntansi beserta pengungkapan informasi finansial di perusahaan di berbagai negara dipengaruhi oleh berbagai faktor. Radebaugh dan Gray (1997:47) menyebutkan sedikitnya ada empat belas faktor yang mempengaruhi sistem akuntansi perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah sifat kepemilikan perusahaan, aktivitas usaha, sumber pendanaan dan pasar modal, sistem perpajakan, eksistensi dan pentingnya profesi akuntan, pendidikan dan riset akuntansi, sistem politik, iklim sosial, tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, tingkat inflasi, sistem perundang-undangan, dan aturan-aturan akuntansi. Lebih rinci, Radebaugh dan Gray menjelaskan hubungan antara faktor-faktor tersebut di atas dengan sistem akuntansi perusahaan sebagai berikut.
1.Sifat kepemilikan perusahaan
Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar ditemui pada perusahaan-perusahaan yang dimiliki publik dibandingkan dengan pada perusahaan keluarga.
2. Aktivitas usaha
Sistem akuntansi dipengaruhi oleh jenis aktivitas usaha, misalnya agribisnis yang berbeda dengan manufaktur, atau perusahaan kecil yang berbeda dengan perusahaan multinasional.
3. Sumber pendanaan
Kebutuhan akan pengungkapan informasi dan pertanggungjawaban kepada publik lebih besar ditemui pada perusahaan-perusahaan yang mendapatkan sumber pendanaan dari para pemegang saham eksternal dibandingkan dengan pada perusahaan dengan sumber pendanaan dari perbankan atau dari dana keluarga.
4. Sistem perpajakan
Negara-negara seperti Perancis dan Jerman menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai dasar penentuan utang pajak penghasilan, sedangkan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan dengan aturan perpajakan sebagai dasar penentuan utang pajak dan disampaikan terpisah dengan laporan keuangan untuk pemegang saham.
5. Eksistensi dan pentingnya profesi akuntan
Profesi akuntan yang lebih maju di negara-negara maju juga membuat system akuntansi yang dipakai lebih maju dibandingkan dengan di negara-negara yang masih menerapkan sistem akuntansi yang sentralistik dan seragam.
6. Pendidikan dan riset akuntansi
Pendidikan dan riset akuntansi yang baik kurang dijalankan di negara-negara yang sedang berkembang. Pengembangan profesi juga dipengaruhi oleh pendidikan dan riset akuntansi yang bermutu.
7. Sistem politik
Sistem politik yang dijalankan oleh suatu negara sangat berpengaruh pada sistem akuntansi yang dibuat untuk menggambarkan filosofi dan tujuan politik di negara tersebut, seperti halnya pilihan atas perencanaan terpusat (central planning) atau swastanisasi (private enterprises).
8. Iklim sosial
Iklim sosial diartikan sebagai sikap atas penghargaan terhadap hak-hak pekerja dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Informasi yang berkaitan dengan hal-hal tersebut pada umumnya dipengaruhi atas sistem sosial tersebut.
9. Tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Perubahan struktur perekonomian dari agraris ke manufaktur akan menampilkan sisi lain dari sistem akuntansi, antara lain dengan mulai diperhitungkannya depresiasi mesin. Industri jasa juga memunculkan pertimbangan atas pencatatan aktiva tak berwujud seperti merek, goodwill dan sumber daya manusia.
10. Tingkat inflasi
Timbulnya hyperinflation di beberapa negara di kawasan Amerika Selatan membuat adanya pemikiran untuk menggunakan pendekatan lain sebagai alternatif dari pendekatan historical cost.
11. Sistem perundang-undangan
Di negara-negara seperti Perancis dan Jerman yang menggunakan civil codes, aturan-aturan akuntansi yang dipakai cenderung rinci dan komprehensif, berbeda dengan Amerika Serikat dan Inggris yang menggunakan common law.
12. Aturan-aturan akuntansi
Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-aturan profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika Serikat. Sementara itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11)menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah (1) sistem hukum, (2) pemilik dana, (3) pengaruh system perpajakan, dan (4) kemantapan profesi akuntan. (5) inflasi, (6) teori akuntansi dan (7) accidents of history .
D. Tujuan Akuntansi Internasional
Adapun tujuan dari adanya akuntansi internasional adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipamahi dan dapat diterapkan yang mewajibkan infromasi yang berkualitas tinggi, transaparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan ekonomi.
  2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-stnadar yang ketat.
  3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional ke arah solusi berkualitas tinggi.
  4. Untuk membantu dan memudahkan bisnis atau usaha antar Negara-negara di dunia.
  5. Membantu perekonomian dunia ke arah yang lebih baik.
E. Akuntansi Internasional Terbagi Menjadi Tiga Bidang Yang Luas
Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain:
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
F. Permasalahan Utama Akuntansi Internasional
1.Tantangan yang dihadapi Akuntansi Internasional
Bisnis internasional menimbulkan saling ketergantungan ekonomi antarnegara, yang pada akhirnya berpengaruh pada :
Operasional perusahaan multinasional yang semakin mengglobal, meliputi pengembangan produk, produksi, dan marketing. Transfer teknologi menjadi faktor penting pada operasi global.
Pasar Global yang mengglobal, memberi kesempatan bagi investor & kreditor untuk melakukan aktivitas financing yang mendunia.
     Dua hal di atas memperluas cakupan akuntansi internasional. Perdagangan dan investasi internasional menimbulkan beberapa topik baru, di antaranya :
  1. Transaksi mata uang asing.
  2. Translasi mata uang asing.
  3. Pajak untuk operasi internasional.
  4. Konsolidasi laporan keuangan dengan subsidiary dan afiliasi.
  5. Transfer pricing.
  6. Comparative disclosure.
2.Lingkungan yang mempengaruhi akuntansi
Pada bagian ini, akan dibahas lima lingkungan yang mempengaruhi akuntansi, yaitu:
  • ΓΌ Sistem Ekonomi.
      Sistem ekonomi negara industri beda dengan negara agraris. Aktiva tidak berwujud lebih penting di negara yang ekonominya maju di bandingkan negara yang ekonominya baru berkembang.
  • Sistem Politik.
      Sistem politik suatu negara memberi pengaruh penting karena bisa menentukan kebijakan ekonomi.
  • Sistem Hukum
      Di beberapa kota sekarang eropa barat dan America Serikat, sistemhukum memiliki dampak langsung akuntansi.
  • Sistem Pendidikan
      Sistem pendidikan berdampak pada sistem akuntansi suatu negara melalui dua cara yaitu memiliki skill dan Latar belakang pendidikannya.
  • Agama
      Di beberapa negara, misalnya Pakistan, “profit” atau “in – come” mungkin tidak menjadi masalah, tetapi “interest” mungkin menjadi masalah.
Mengapa Mempelajari Akuntansi Internasional?
Sangat penting bagi kita untuk mempelajari akuntansi internasional karena akuntansi adalah sebagai bentuk dari pembuatan laporan keuangan bagi sebuah perusahaan dan informasi yang disediakan lebih relevan untuk dapat mengambil keputusan. Laporan keuangan yang baik harus mengikuti standar akuntansi yang diakui oleh semua negara dan mengikuti standar akuntansi yang ada saat ini. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda-beda. Akuntansi Internasional sangat penting dipelajari oleh para akuntan di Indonesia, agar accounting di Indonesia dapat membuat laporan keuangan yang lebih baik yang sesuai dengan standar akuntansi internasional dan dapat melaksanakan perkerjaannya dengan baik dan profesional.
SUMBER:
eriahandaresta.blogspot.co.id/2011/03/akuntansi-internasional-minggu-1.html
https://pralitaputrinoviari.wordpress.com/2016/03/31/mengapa-mempelajari-akuntansi-internasional/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar